a Arisan Dalam Sudut Pandang Hukum







Arisan Dalam Sudut Pandang Hukum

9/10/21, 10:50 AM

Sobat OLeCo, akhir-akhir ini OLeCo banyak dapet permintaan konsultasi hukum tentang arisan online. Di artikel ini saya akan ngebahas tentang arisan dipandang dari perspektif hukum ya.

Sobat pasti udah tau ya, arisan udah membudaya di masyarakat kita. Arisan jadi ajang nyimpen uang sementara, sampe gilirannya bisa dapet uang arisan yang jumlahnya disesuaiin sama jumlah anggota dikaliin besaran iuran arisannya. Ada yang uang arisan per bulannya cuma Rp 5.000 sampe kabarnya ada uang arisan per bulan milyaran rupiah.

Kelompok arisan biasanya ngelibatin ibu-ibu RT, warga kompleks perumahan, pedagang pasar, pegawai kantor, sampe arisan keluarga. Nah beberapa waktu belakangan ini bentuk arisan juga berkembang jadi Arisan Online. Arisan online sesuai namanya pasti make perantara dunia maya. Bisa pake aplikasi khusus yang dibuat untuk arisan, atau cuma pake perantara media sosial. Arisan online ini pasti punya daya tarik sendiri buat banyak orang. Apalagi di kondisi pandemi Covid-19, orang susah keluar rumah, nah, arisan online bisa menarik banyak anggota.

Praktik arisan adalah cara ngelola uang yang biasanyadipegang salah seorang atau beberapa orang yang ditunjuk atau berperan jadi pengurus arisan. Kelompok arisan biasanya terbentuk karena udah ada kesepakatan di antara orang yang terlibat di arisan ini. Karena ada “kesepakatan”, secara hukum bisa dibilang di antara peserta kelompok arisan ini udah terjadi perjanjian. Dalam hukum, perjanjian 'kan bentuknya bisa tertulis atau bisa juga nggak tertulis. Kenapa saya sebut udah ada perjanjian, karena dalem arisan ini udah ada unsur janji, ikatan hukum (ada hak sama kewajiban hukum). Apa aja bentuk janji, ikatan hukum (hak dan kewajibannya)? Ini contohnya:

a. Setiap anggota wajib nyetor uangnya sesuai waktu dan jumlah yang udah disepakati (kalo ini nggak dipenuhi artinya dia dianggep ingkar janji atau nggak menuhin kewajiban);
b. Setiap anggota juga berhak dapet uang arisan yang udah terkumpul, sesuai giliran yang mekanismenya disepakatin sama-sama.
c. Kadang ada juga kesepakatan tambahan, buat pengelola arisan dikasih semacam uang sejumlah tertentu sebagai bayaran sebagai pengelola arisan.

Kesepakatan atau perjanjian di atas ini udah memenuhi unsur di Pasal 1234, Pasal 1320, dan Pasal 1338 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata).

Pasal 1234 KUH Perdata

Arisan memenuhi unsur perikatan, karena udah ada kesepakatan memberi sesuatu, berbuat sesuatu, atau nggak berbuat sesuatu.

Pasal 1320 KUH Perdata

Arisan adalah perjanjian dan kata sepakat yang sah secara hukum. Kata sepakat diantara anggota kelompok arisan ada yang dibuat tertulis, tapi banyakan bentuknya cuma kesepakatan lisan aja.

Pasal 1338 KUH Perdata

Kelompok arisan adalah bentuk kebebasan anggota membuat kesepakatan. Kesepakatan ini berlaku jadi semacam undang-undang buat semua anggota dan pengurus arisan.

Mau bentuknya arisan online atau arisan konvensional, yang jelas kalo udah menuhin unsur di atas, arisan-arisan ini mengikat semua yang terlibat dan punya akibat hukum. Artinya tiap orang yang terlibat mesti melakukan apa kewajibannya. Haknya akan dia dapet kalo udah memenuhi semua kewajiban.

Gimana kalo pengurus arisan nggak ngasih uang arisan? Sementara Sobat udah bayar semua kewajiban. Pengurus ini setelah Sobat peringatkan, bisa Sobat gugat secara perdata ke Pengadilan karena udah ingkar janji (bahasa hukumnya Wanprestasi). Sesuai Pasal 1243 KUH Perdata, Sobat bisa minta pengurus arisan ini mengganti kerugian dan membayar bunga karena kelalaiannya. Kalo pengurus nggak juga punya niat baik, Sobat bisa juga ngelaporin pengurus ini ke Polisi (proses pidana). Sobat bisa pake Pasal 372 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), dengan sangkaan tindakan penggelapan uang arisan. Hukumannya berbentuk denda dan ancaman penjaranya 4 tahun.

Semoga membantu ya Sobat. Gak ada yang salah dari arisan. Ini kegiatan yang bagus banget. Cuma OLeCo berpesan hati-hati ya.



KOMENTAR

Terima Kasih !

Tunggu beberapa saat hingga komentar anda tayang.







Korban Turut Jadi Tersangka, Kok Bisa?



Hai, Sobat! Belum lama ini ada berita terkait dugaan pengeroyokan yang dilakukan oleh mahasiswa sela ...
user image Adetia Surya Maulana 2/23/24, 4:54 AM

Series Artikel Kekerasan Seksual (3) Pemaksaan Sterilisasi, Pemaksaan Perkawinan, dan Penyiksaan Seksual



Hai, Sobat OLeCo! Di lanjutan series kali ini, kita akan bahas tiga bentuk kekerasan seksual sesuai ...
user image Adetia Surya Maulana 2/12/24, 3:22 AM

Atribut Kampanye Berbahaya, Ketahui Aturan Pemasangannya!



Halo, Sobat! Gimana kabarnya nih di bulan awal tahun 2024 ini? Semoga kabar baik selalu ya! Oh ya, p ...
user image Adetia Surya Maulana 2/5/24, 7:21 AM

Artikel Lainnya