
Bentar lagi mau hari raya Idul Fitri ya Sobat. Sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, pasti banyak diantara pekerja di Indonesia yang bakalan dapet Tunjangan Hari Raya (THR), atau pemberi kerja juga wajib ngasih THR ke pekerjanya. Nah, Oleco mau sharing dikit, gimana sih aturan THR di negara kita.
Aturan rinci THR di Indonesia bisa Sobat baca di Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan Bagi Pekerja di Perusahaan. Di tahun 2021 ini, Menteri Ketenagakerjaan juga bikin Surat Edaran Nomor M/6/HK.04/IV/2021 tentang Pelaksanaan Pemberian THR Keagamaan Tahun 2021. Surat Edaran ini ditujuin ke setiap Gubernur, sebagai panduan pembayaran THR tahun ini. Nah di kedua aturan ini, negara ngewajibin pengusaha ngasih THR ke pekerjanya yang udah kerja secara terus menerus seenggaknya 1 (satu) bulan ya Sobat. Pekerja yang udah kerja minimal 1 (satu) bulan atau lebih, tapi masa kerjanya belum 1 (satu) tahun, berhak dapet THR yang hitungannya proporsional dari tarif 1 (satu) bulan upah. Contoh : kalo Sobat kerjanya baru 3 (tiga) bulan, trus upah Sobat dalam 1 (satu) bulan 4 juta, jadi Sobat berhak dapet THR 3/12 x 4 juta = 1 juta. Tapi kalo Sobat udah kerja setahun atau lebih, Sobat berhak dapet THR 1 (satu) bulan upah.
Satu bulan upah itu kira-kira maksudnya apa ya? 1 (satu) bulan upah untuk perhitungan THR, komponennya: upah bersih yang nggak termasuk tunjangan (bisa diartiin gaji pokok), trus ditambah tunjangan tetap. 1 (satu) bulan upah ini nilai THR minimum ya Sobat. Kalau pemberi kerja mau ngasih lebih dari itu, lebih bagus lagi.
Nah, kalo Sobat kerjanya dibayar harian, upah sebulannya dihitung pake rata-rata upah yang Sobat dapet tiap bulan. Trus THR harus diterima pekerja paling telat 7 (tujuh) hari sebelum hari raya ya Sobat. Nah, kalo pemberi kerja nggak ngasih THR ke pekerja yang berhak, pekerja bisa lapor ke Posko THR di daerah.
Trus gimana buat asisten rumah tangga atau sopir pribadi? Bakalan dapet THR juga nggak ya? Sepanjang dibuktiin ada hubungan kerja antara pemberi kerja sama pekerjanya, trus hubungan kerja ini udah menuhin syarat masa kerja terus menerus seenggaknya selama 1 (satu) bulan, asisten rumah tangga atau sopir pribadi layak dapet THR sesuai hitungan di atas. Trus pengertian hubungan kerja itu apa? Kalo dibaca di Pasal 1 angka 15 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, hubungan kerja artinya hubungan antara pemberi kerja sama pekerjanya berdasarkan perjanjian kerja, yang ada unsur pekerjaan, upah dan perintah.
Nah, antara asisten rumah tangga atau sopir pribadi sama pemberi kerjanya pasti ada hubungan kerja, karena pasti ada pekerjaannya, trus ada perintah kerja sama ada upah kerjanya. Trus perjanjiannya juga pasti terjadi, buktinya asisten rumah tangga atau sopir pribadi ini kerja karena ada janji dari pemberi kerja sama mereka. Bedanya ada pemberi kerja yang bikinin perjanjian kerja secara tertulis, tapi banyakan cuma perjanjian lisan aja. Tapi nggak usah khawatir ya Sobat, perjanjian/kontrak lisan ini (dalam hukum istilahnya adalah konsensus), juga memenuhi unsur perjanjian.
Gitu kira-kira bahasan THR kali ini ya Sobat. Oleco berharap semoga Sobat yang berhak dapet THR tahun ini, pembayarannya lancar ya. Selamat merayakan hari raya keagamaan dengan khidmat ya Sobat.
Aturan rinci THR di Indonesia bisa Sobat baca di Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan Bagi Pekerja di Perusahaan. Di tahun 2021 ini, Menteri Ketenagakerjaan juga bikin Surat Edaran Nomor M/6/HK.04/IV/2021 tentang Pelaksanaan Pemberian THR Keagamaan Tahun 2021. Surat Edaran ini ditujuin ke setiap Gubernur, sebagai panduan pembayaran THR tahun ini. Nah di kedua aturan ini, negara ngewajibin pengusaha ngasih THR ke pekerjanya yang udah kerja secara terus menerus seenggaknya 1 (satu) bulan ya Sobat. Pekerja yang udah kerja minimal 1 (satu) bulan atau lebih, tapi masa kerjanya belum 1 (satu) tahun, berhak dapet THR yang hitungannya proporsional dari tarif 1 (satu) bulan upah. Contoh : kalo Sobat kerjanya baru 3 (tiga) bulan, trus upah Sobat dalam 1 (satu) bulan 4 juta, jadi Sobat berhak dapet THR 3/12 x 4 juta = 1 juta. Tapi kalo Sobat udah kerja setahun atau lebih, Sobat berhak dapet THR 1 (satu) bulan upah.
Satu bulan upah itu kira-kira maksudnya apa ya? 1 (satu) bulan upah untuk perhitungan THR, komponennya: upah bersih yang nggak termasuk tunjangan (bisa diartiin gaji pokok), trus ditambah tunjangan tetap. 1 (satu) bulan upah ini nilai THR minimum ya Sobat. Kalau pemberi kerja mau ngasih lebih dari itu, lebih bagus lagi.
Nah, kalo Sobat kerjanya dibayar harian, upah sebulannya dihitung pake rata-rata upah yang Sobat dapet tiap bulan. Trus THR harus diterima pekerja paling telat 7 (tujuh) hari sebelum hari raya ya Sobat. Nah, kalo pemberi kerja nggak ngasih THR ke pekerja yang berhak, pekerja bisa lapor ke Posko THR di daerah.
Trus gimana buat asisten rumah tangga atau sopir pribadi? Bakalan dapet THR juga nggak ya? Sepanjang dibuktiin ada hubungan kerja antara pemberi kerja sama pekerjanya, trus hubungan kerja ini udah menuhin syarat masa kerja terus menerus seenggaknya selama 1 (satu) bulan, asisten rumah tangga atau sopir pribadi layak dapet THR sesuai hitungan di atas. Trus pengertian hubungan kerja itu apa? Kalo dibaca di Pasal 1 angka 15 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, hubungan kerja artinya hubungan antara pemberi kerja sama pekerjanya berdasarkan perjanjian kerja, yang ada unsur pekerjaan, upah dan perintah.
Nah, antara asisten rumah tangga atau sopir pribadi sama pemberi kerjanya pasti ada hubungan kerja, karena pasti ada pekerjaannya, trus ada perintah kerja sama ada upah kerjanya. Trus perjanjiannya juga pasti terjadi, buktinya asisten rumah tangga atau sopir pribadi ini kerja karena ada janji dari pemberi kerja sama mereka. Bedanya ada pemberi kerja yang bikinin perjanjian kerja secara tertulis, tapi banyakan cuma perjanjian lisan aja. Tapi nggak usah khawatir ya Sobat, perjanjian/kontrak lisan ini (dalam hukum istilahnya adalah konsensus), juga memenuhi unsur perjanjian.
Gitu kira-kira bahasan THR kali ini ya Sobat. Oleco berharap semoga Sobat yang berhak dapet THR tahun ini, pembayarannya lancar ya. Selamat merayakan hari raya keagamaan dengan khidmat ya Sobat.
KOMENTAR
Terima Kasih !
Tunggu beberapa saat hingga komentar anda tayang.